JOHANNES KEPLER
(1571-1642)
A.
Sejarah Hidup
Johannes Kepler lahir pada tanggal 27 Desember tahun 1571 di kota Weil der Stadt, sebuah kota
kecil di pinggiran Hutan Hitam, Jerman, ia tinggal di Baden-Wurttemberg,
Styria, Bohemia, Upper Austria. Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para
bangsawan lokkal memungkinkan Johannes mendapatkan pendidikan yang baik. Ia
melanjutkan pendidikannya di Universitas
Tubingen untuk memperoleh Gelar Serjana Muda tahun 1588 dan Gelar
Serjana penuh selama tiga tahun tepatnya pada tahun 1591.
Johannes Kepler adalah seorang tokoh penting dalam
revolusi ilmiah, ia adalah seorang astronomi jerman, matematika dan astrolog.
Dia sangat dikenal melalui hukum pergerakan
planetnya. Dia kadang dirujuk sebgai “astrofisikawan
teoritical pertama”, meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli
astrolog ilmiah terakhir.
Pada usia 29 tahu, Johannes Kepler menjadi matematikawan
kekaisaran untuk kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan jendral
Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga
seorang Profesor matematika di Universitas Graz. Karir Kepler juga bersamaan
dengan karir Galilei Galileo. Pada awal karirnya, kepler adalah asisten Tycho
Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang
matematika, ia menjadi sangat dikenal dibidang Optik dan astronomi. Kepler,
meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga kepribadian
yang gigih, ia didiskriminasi sewaktu ia dipaksa untuk pindah agama ke Katolik
Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat.
Sepanjang kehidupannya, Kepler adalah seorang Lutheran
yang mengalami penganiayaan dan prasangka agama. Ia dipaksa keluar dari Graz
yang berarti kehilangan segala sesuatu dan menjadi kesukarannya, sebab ia
menolak untuk menganut agama Katolik Roma. Di Benartky, ia sekali lagi dibujuk
untuk berganti agama, tetapi Kepler menolak menyembah kepala patung dan Santo,
menurutnya praktek semacam ini adalah pekerjaan iblis. Di Linz,
ketidaksepakatan dengan rekan-rekannya dari Lutheran yang mempercayai bahwa
Allah ada dimana-mana membuat ia dikucilkan dari perjamuan malam mereka. Intoleransi
keagamaan sangat memuakkan bagi Kepler, yang yakin bahwa keharmonisan diantara
planet-planetnya dan rela menderita. “Menderita bersama banyak saudara demi
agama kemuliaan kristus dengan bertekun menghadapi bahaya dan aib, harus
meninggalkan rumah, ladang, sahabat, dan kampung halaman, seseorang belum
pernah terpikirkan oleh siapa saya bahwa ini bisa menjadi pengalaman yang
sedemikian memuaskan.
B.
Sejarah Penemuan Konsep
Kepler adalah penemu hukum Kepler, teleskop Kepler,
penyusun katalog bintang, serta dijuluki optika modern, bapak astronomi modern
dan penemu Nova (bintang meledak). Ia merupakan salah satu seorang pendukung
teori Copernicus.
Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe
tentang planet, Kepler perlu lebih banyak memahami tentang pembiasan cahaya.
Bidang yang diguluti oleh kepler bukanlah Optik
melainkan astronomi. Para astronom masa awal yakin bahwa langit adalah bulatan
kosong dengan bintang-bintang yang menempel dibagian dalamnya seperti berlian
yang berkilau. Ptolemaus menganggap bumi sebagai pusat alam semesta, sedangkan
Copernicus yakin bahwa planet-planet semuanya mengitari matahari yang telah
bergerak. Brahe memperkirakan bahwa planet-planet lain berputar mengelilingi
matahari, yang selanjutnya mengorbit bumi. Karena berbeda dengan bumi, semua
planet lainnya adalah benda langit, benda-benda ini dianggap sempurna.
Satu-satunya bentuk gerakan yang dianggap cocok untuk planet-planet itu ialah
bentuk lingkaran sempurna, setiap planet bergerak dengan kecepatan konstan.
Berkat penemuannya mengenai lintasan planet, nama Kepler diabadikan dalam hukum
Kepler.
C.
Pengembangan Konsep
Kepler belajar teologi sejak tahun 1589 di Tubungen,
tempat Michael Mastlin (guru besar ilmu pasti dan astronomi) yang membimbingnya
untuk mendalami karya Copernicus. Dengan demikian, Kepler menjadi penganut
teori heliosentris yang gigih. Kepler
banyak mengkhususkan perhatiannya untuk mempelajari gerak planet.
Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan
planet yang disusun oleh Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik
kesimpulan berdasarkan apa yang dilihat. Selain jenius dalam soal angka, ia
juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya.
Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-7200
perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan
tentang Mars.
Mengenai kedudukan planet-planet, Johannes Kepler
mendasarkan pemahamannya pada filsafat
dan matematika bangsa Yunani Kuno. Gagasan ini diungkapkan dalam buku yang
berjudul “Mysterium Cosmographycum”,
yang diterbitkan pada tahun 1595. dalam buku itu banyak gagasan kelak terbukti
tidak benar tentunya hal ini sangat wajar dalam perkembangan suatu ilmu
pengetahuan. Tetapi buku ini telah berhasil menarik perhatian para ilmuwan
lkain. Misalnya ahli astronomi dari Denmark yang bernama Tycho Brahe. Tycho
Brahe sangat kagum dan tertarik pada kemampuan Johannes Kepler dibidang
matematika juga keinginannya untuk menerapkan hukum matematika pada astrologi.
Mulai saat itulah Tycho mengajak Johannes Kepler menjadi satu tim dalam usaha
akbar tersebut.
Pada tahun 1600, Kepler bergabung dengan Tycho di
Observatoriumnya di Praha. Saat itu Johannes Kepler ditugaskan untuk meneliti
lintasan planet Mars. Dan pada tanggal 17 Oktober 1904 Kepler mengamati Bintang
Super Nova yang disebut “Bintang Kepler” Setelah Johannes Kepler mempunyai
akses yang kuat untuk meneliti orbit setiap planet secara ilmiah, hasil
penelitian ilmiahnya itu sampai pada kesimpulan bahwa “Mars berputar menurut orbit elips, dan matahari menduduki salah satu
kedua fokusnya”. Padahal para ilmuwan lain mengatakan bahwa orbit setiap
planet adalah berbentuk lingkaran atau gabungan lingkaran. Di sinilah kita
melihat ternyata Johannes Kepler punya pendirian yang kuat yang tidak bisa
dipengaruhi oleh apapun yang berada disekitarnya. Hasil penelitiannya
dipublikasikan dalam sebuah buku yang berjudul “The Stella Nova” tahun 1906,
dan “Astronomia Nova” yang di terbitkan pada tahun 1609.
Johannes Kepler adalah ilmuwan yang sangat menyadari
bahwa semua temuannya tidak pernah lepas dari interverensi Allah. Ia mampu
melakukan semua penelitian yang menggemparkan itu bukan karena kehebatannya
semata-mata melainkan atas anugrah Allah yang memampukannya melakukan semua
itu, dan Planet Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah
dengan seksama mempelajari tabel-tabl itu, tersingkaplah bahwa Mars mengorbit
matahari tetapi bukan dalam lingkaran sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang
cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips (lonjong) dengan matahari
sebagai salah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci untuk
menyibakkan rahasia langit bukanlah Mars, melainkan Planet Bumi.
Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekedar
pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar
pada porosnya dan mempengaruhi gerakan planet-planet. Caspar menulis “ini
adalah konsep yang benar-benar baru yang sejak saat itu memandu ia dalam
risetnya dan menuntunnya ke penemuan hukum-hukumnya”. Bagi Kepler, semua planet
adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diatur oleh serangkaian hukum
yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Planet Mars dan Bumi pasti
berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet
mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai
dengan jaraknya dari matahari.
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku dengan judul “New Astronomy” (Astronomi Baru), yang
diakui sebagai buku astronomi modern yang pertama dan salah satu buku
terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu. Mahakarya ini memuat dua
hukum Kepler yang pertama tentang planet dimana “tiap planet bergerak mengitari
matahari dalam orbit oval atau elips dengan matahari pada satu fokus”. Hukumnya
yang ke dua “Planet bergerak lebih cepat
ketika berada lebih dekat dengan matahari”. Dan hukumnya yang ketiga
diterbitkan melalui buku Harmonies of the
World (Keharmonisan Dunia) pada tahun 1619 sewaktu ia tingga di Linz,
Austria, dimana “Makin jauh jarak sebuah
planet dari matahari maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu putaran”.
Reaksi para astronom rekan-rekan Kepler, mereka tidak
memahami betapa pentingnya hukum Kepler itu. Bahkan ada yang sama sekali tidak
percaya. Mungkin mereka tidak dapat sepenuhnya dipersalahkan. Kepler telah
menyelubungi karyanya dengan suatu prosa Latin yang sulit dipahami laksana
lapisan awan tebal yang menyelubungi Venus yang nyaris tak terhembus, tetapi,
seraya waktu berlalu hukum-hukum Kepler akhirnya di akui.
Pada tahun 1611, Kepler mengemukakan cara untuk
meningkatkan kemampuan teleskop dengan menggunakan dua lensa cembung. Ia juga
menunjukkan bahwa cermin parabolic dapat memfokuskan cahaya datang sejajar. Hal
ini ditulis dalam bukunya yang berjudul “Dioptrice”.
Dan pada tahun 1619, Kepler menerbitkan bukunya
yang berjudul “Harmonices Mudi
Libri V” atau “lima buku tentang Kesetimbangan Dunia”.
Pada tahun 1627, ia menerbitkan buku dengan judul “Rudolphine Tables (Tabel-Tabel
Rudolphin), yang ia anggap sebagai karya utamanya dibidang astronomi. Tidak
seperti buku-buku terdahulu, buku ini diberi acungan jempol dimana-mana, dan
segera menjadi buku wajib bagi para astronomi dan navigator. Akhirnya pada
tanggal 15 November 1630, kepler meninggal dunia di Regensburg, Jerman. Salah
seorang kolega Kepler tak henti-hentinya mengagumi Kepler yang katanya memiliki
ilmu yang begitu kokoh dasarnya dan pengetahuan yang begitu kaya tentang
rahasia yang paling sulit dipahami dan diungkap. Suatu penghormatan yang pantas
diberikan untuk pria yang menyibak rahasia tata surya.
D.
Aplikasi Konsep yang Ditemukan
1. Pada bidang Astronomi, hukum Kepler dijadikan acuan dalam
mempelajari sistem Tata Surya.
2. Teleskop dengan menngunakan dua
lensa cembung dapat melihat benda-benda diangkasa.
Download File Docx
Tag :
Sejarawan Fisika, Sejarah Hidup Johannes Kepler, Sejarah
Penemuan Konsep Johannes Kepler, Pengembangan Konsep Johannes Kepler, Aplikasi Konsep Johannes Kepler, Pengembangan Konsep Johannes Kepler.
Label:
Sejarawan Fisika
di
12.36
Belum ada komentar untuk "Sejarawan Fisika Johannes Kepler"
Posting Komentar